Gambar Sampul IPS · BAB III Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan Indonesia
IPS · BAB III Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan Indonesia
I Wayan Legawa, dkk

24/08/2021 13:44:25

SMP 9 KTSP

Lihat Katalog Lainnya
Halaman

Bab III. Perjuangan Mempertahankan Kemerdekan Indonesia

41

Kemerdekaan adalah hak segala bangsa. Demikianlah antara lain kalimat

dalam Pembukaan UUD 1945. Atas nama bangsa Indonesia, telah

diproklamirkan kemerdekaan Indonesia oleh Soekarno dan Muhammad Hatta.

Walaupun kemerdekaan sudah dimiliki, ternyata Belanda masih ingin menjajah

kembali, yang kemudian menimbulkan konflik. Kemerdekaan yang telah dimiliki

bangsa Indonesia dipertahankan melalui berbagai cara.

Perjuangan dilaksanakan dengan berbagai cara baik melalui peperangan

maupun diplomasi. Diberbagai daerah terjadi pertempuran menentang

kembalinya Belanda menajajah kita. Selain perjuangan bersenjata, kita juga

melakukan perundingan dengan Belanda. Kamu akan dapat memamahi

bagaimana perjuangan bangsa Indonesia mempertahankan kemerdekaan itu

setelah menelaah uraian berikut.

KONFLIK INDONESIA -

BELANDA

TERBENTUKNYA NEGARA-

NE

G

AR

A

BA

G

IAN

PERANAN PBB

KONFRENSI ASIA

RESOLUSI DK PBB

MEMPERTAHANKAN

KEM ERDEKAAN

PERANAN DUNIA

INTERNASIONAL

PENGARUH KONFLIK

INDONESIA - BELANDA

AKTIFITAS

DIPLOMASI

PERJUANGAN KEMBALI

NKRI

PERJUANGAN RAKYAT DI

BERBAGAI DAERAH

PERJUANGAN

MEMPERTAHANKAN

KEMERDEKAAN INDONESIA

BAB

III

PETA KONSEP

Setelah mempelajari bab ini, siswa diharapkan dapat

mengidentifikasi perjuangan mempertahankan kemerdekaan

Indonesia

Perjuangan, mempertahankan kemerdekan

KAKA

KAKA

KA

TT

TT

T

A KUNCIA KUNCI

A KUNCIA KUNCI

A KUNCI

Ilmu Pengetahuan Sosial SMP Kelas IX

42

A. Konflik Indonesia-Belanda

1. Latar belakang

Atas nama bangsa Indonesia Proklamasi Kemerdekaan telah

dikumandangkan oleh Bung Karno didampingi oleh Bung Hatta pada tanggal

17 Agustus 1945. Satu langkah maju sudah ada pada genggaman bangsa

Indonesia melalui Proklamasi kemerdekaan tersebut. Sebagai negara yang

baru memproklamasikan kemerdekaan, Indonesia mendapat simpati dari

bangsa-bangsa di dunia. Hal ini tampak dari adanya pengakuan negara lain

terhadap Proklamasi 17 Agustus 1945. Sebagai sebuah negara merdeka,

maka pada tanggal 18 Agustus 1945 ditetapkan Undang-Undang Dasar (UUD

1945) dan pemilihan Presiden yaitu Bung Karno dan Bung Hatta sebagai

Wakil Presiden.

Semula rakyat Indonesia menyambut dengan senang hati

kedatangan Sekutu, karena mereka mengumandangkan perdamaian.

Akan tetapi, setelah diketahui bahwa Netherlands Indies Civil

Administration (NICA) di bawah pimpinan Van der Plass dan Van Mook

ikut di dalamnya,sikap rakyat Indonesia menjadi curiga dan

bermusuhan. NICA adalah organisasi yang didirkanorang-orang

Belanda yang melarikan diri ke Australiasetelah Belanda menyerah

pada Jepang. Organisasi ini semula didirikan dan berpusat di Australia.

Keadaan bertambah buruk karena NICA mempersenjatai kembali KNIL

setelah dilepas Oleh Sekutu dari tawanan Jepang. Adanya keinginan

Belanda berkuasa di Indonesia menimbulkan pertentangan, bahkan

diman-mana terjadi pertempuran melawan NICA dan Sekutu.

Tugas yang diemban oleh Sekutu yang dalam hal ini dilakukan

oleh Allied Forces Netherlands East Indies (AFNEI) ternyata memiliki agenda

yang terselubung. Kedatangan pasukan Sekutu justru diboncengi oleh NICA

yang tidak lain adalah orang-orang Belanda yang ketika Jepang datang

melarikan diri ke Australia dan membentuk kekuatan di sana. Mereka memiliki

keinginan untuk menghidupkan kembali Hindia Belanda. Dengan demikian

sikap Indonesia yang semula menerima kedatangan Sekutu menjadi penuh

kecurigaan dan kemudian berkembang menjadi permusuhan

2. Perjuangan Menghadapi Sekutu dan NICA

Peristiwa menyerahnya Jepang kepada Sekutu 14 Agustus 1945

menunjukkan de jure wilayah jajahan Jepang dikuasai Sekutu sebagai pihak

yang menang dalam Perang Dunia II. Komando Pertahanan Sekutu di Asia

Tenggara yaitu South East Asia Command (SEAC) berpusat di Singapura,

kemudian membentuk divisi yang diberi nama AFNEI. Tugas yang diemban

adalah mengambil alih Indonesia dari tangan Jepang. Pasukan ini di bawah

pimpinan Letnan Jenderal Sir Philip Christison. Tugas yang dibebankan kepada

mereka adalah sebagai berikut:

Proklamasi

kemerdekaanRepublik

Indonesia telah

ditandatangani atas nama

bangsa Indonesia oleh

Soekarno-Hatta 17

Agustus 1945. Ternyata

kemerdekaan itu belum

dapat dinikmati bangsa

Indonesia. Hal ini karena

Belanda ternyata kembali

ke Indonesia untuk

menjajah.

Bab III. Perjuangan Mempertahankan Kemerdekan Indonesia

43

a. menerima penyerahan kekuasaan dari tangan Jepang,

b. membebaskan para tawanan perang dan interniran Sekutu,

c. melucuti orang-orang Jepang dan kemudian dipulangkan,

d. menciptakan keamanan dan perdamaian,

e. menghimpun keterangan guna menyelidiki pihak-pihak yang dianggap sebagai

penjahat perang.

Pasukan AFNEI melakukan

pendaratan di Jakrta pada tanggal 29

September 1945. Tentara ini terdiri dari

3 divisi, yaitu

1. Divisi India ke-23 yang ditempatkan

di wilayah Jawa Barat dipimpin Mayor

Jenderal D.C. Hawtowrn

2. Divisi India ke-5 untuk daerah Jawa

Timur dipimpin Mayor Jenderal E.C.

Mansergh

3. Divisi India ke-26 untuk wilayah

Sumatera dipimpin Mayor Jenderal

HM. Chambers

B. Perjuangan Rakyat Di Berbagai Daerah

1. Pertempuran 10 November 1945 di Surabaya

Peristiwa di Surabaya itu merupakan rangkaian peristiwa yang dimulai

sejak kedatangan pasukan Sekutu dengan bendera AFNEI di Jawa Timur.

Khusus untuk Surabaya, Sekutu menempatkan Brigade 49, yaitu bagian dari

divisi ke-23 Sekutu. Brigade 49 dipimpin Brigjen A.W.S. Mallaby yang mendarat

25 Oktober 1945.

Pada mulanya pemerintah Jawa Timur enggan menerima kedatangan

Sekutu. Kemudian dibuat kesepakatan antara Gubernur Jawa Timur R.M.T.A.

Suryo dengan Brigjen A.W.S. Mallaby. Kesepakatan itu adalah sebagai berikut.

Diskusikanlah dengan teman-temanmu dalam kelompok 5 sampai 6 or-

ang masalah-masalah berikut:

1. Latar belakang keinginan Belanda untuk berkuasa kembali di Indonesia ?

2. Tugas apakah yang diemban oleh AFNEI ?

3. Hasil diskusi itu presentasikan di depan teman-temanmu.

Tugas 3.1

Gambar: 3. 1

Pertemuan Ir.Soekarno dengan Panglima AFNEI. Sumber: 30 Tahun

Indonesia Merdeka

Ilmu Pengetahuan Sosial SMP Kelas IX

44

a. Inggris berjanji tidak mengikutsertakan angkatan perang Belanda

b. menjalin kerja sama kedua pihak untuk menciptakan kemanan dan

ketentraman

c. akan dibentuk kontrak biro

d. Inggris akan melucuti senjata Jepang

Dengan kesepakatan itu, Inggris diperkenankan memasuki kota Surabaya.

Ternyata pihak Inggris

ingkar janji. Itu terlihat dari

penyerbuan penjara

Kalisosok 26 Oktober

1945. Inggris menduduki

pangkalan udara Tanjung

Perak tanggal 27 Oktober

1945, serta menyebarkan

pamflet yang berisi

perintah agar rakyat

Surabaya dan Jawa Timur

menyerahkan senjata-

senjata mereka.

Kontrak senjata antar Sekutu dan rakyat Surabaya sudah terjadi sejak 27

Oktober 1945. Karena terjadi kontak senjata yang dikhawatirkan meluas, Presiden

Soekarno dan Wakil Presiden Moh. Hatta mengadakan perundingan. Kedua belah

pihak merumuskan hasil perundingan sebagai berikut.

1. Surat-surat selebaran/pamflet dianggap tidak berlaku

2. Serikat mengakui keberadaan TKR dan Polisi Indonesia

3. Seluruh kota Surabaya tidak lagi dijaga oleh Serikat, sedangkan kamp-

kamp tawanan dijaga bersama-sama Serikat dan TKR

4. Tanjung Perak dijaga bersama TKR, Serikat, dan Polisi Indonesia

Walaupun sudah terjadi perundingan, akan tetapi di berbagai tempat di kota

Surabaya tetap terjadi bentrok senjata antara Serikat dan rakyat Surabaya yang

bersenjata. Pertempuran seru terjadi di Gedung Bank Internatio di Jembatan

Merah. Gedung itu dikepung oleh para pemuda yang menuntut agar pasukan

A.W.S. Mallaby menyerah. Tuntutan para pemuda itu ditolak pasukan Serikat.

Karena begitu gencarnya pertempuran di sana, akibatnya terjadi kejadian fatal,

yaitu meninggalnya A.W.S. Mallany tertusuk bayonet dan bambu runcing.

Peristiwa ini terjadi tanggal 30 Oktober 1945.

Dengan meninggalnya A.W.S. Mallaby, pihak Inggris memperingatkan rakyat

Surabaya dan meminta pertanggungjawaban. Mereka mengancam agar rakyat

Surabaya menyerah dan akan dihancurkan apabila tidak mengindahkan seruan

itu. Ultimatum Inggris bermakna ancaman balas dendam atas pembunuhan

A.W.S. Mallaby disertai perintah melapor ke tempat-tempat yang ditentukan.

Disamping itu, pemuda bersenjata harus menyerahkan senjatanya. Ultimatum

Inggris itu secara resmi ditolak rakyat Surabaya melalui pernyataan Gubernur

Gambar 3. 2 Rakyat sedang mengumpulkan bahan makanan

(Sumber : 30 Tahun Indonesia Merdeka)

Bab III. Perjuangan Mempertahankan Kemerdekan Indonesia

45

Soerjo.

Karena penolakan itu, pertempuran tidak terhindarkan lagi, maka pecahlah

pertempuran pada tanggal 10 November 1945. Sekutu mengerahkan pasukan

infantri dengan senjata-senjata berat. Peristiwa heroik ini berlangsung hampir

tiga minggu. Dalam pertempuran tersebut, melalui siaran radio, Bung Tomo

membakar semangat arek-arek

Suroboyo. Pertempuran yang

memakan korban banyak dari

pihak bangsa Indonesia ini

diperingati sebagai Hari

Pahlawan setiap tanggal 10

November. Peringatan itu

merupakan komitmen bangsa

Indonesia yang berupa

penghargaan terhadap

kepahlawanan rakyat

Surabaya sekaligus

mencerminkan tekad

perjuangan seluruh bangsa

Indonesia.

2. Pertempuran Ambarawa

Pertempuran ini berlangsung tanggal 20 November sampai dengan 15

Desember 1945 antara TKR dan pasukan Inggris. Peristiwa itu berawal dari

kedatangan tentara sekutu di Semarang tanggal

20 Oktober 1945. Tujuan semula pasukan itu

adalah mengurus tawanan perang. Akan tetapi,

ternyata mereka diboncengi oleh NICA yang

kemudian mempersenjatai para tawanan.

Di Ambarawa tanggal 20 Oktober 1945

pecahlah pertempuran antara TKR yang

dipimpin Mayor Sumarto dengan tentara Serikat.

Dalam pertempuran itu gugur Letkol Isdiman,

Komandan Resimen Banyumas. Dengan

gugurnya Kolonel Isdiman, komando pasukan

diambil alih oleh Letnan Kolonel Sudirman yang

saat itu menjabat sebagi panglima divisi

Banyumas.

Pasukan Serikat menggunakan para tawanan Jepang yang telah

dipersenjatai untuk ikut bertempur. Mereka juga mengerahkan tank dan senjata

berat lainnya. Pada tanggal 12 Desember 1945, pasukan Indonesia melancarkan

serangan serentak. Setelah bertempur selama empat hari, akhirnya pasukan

Indonesia berhasil mengusir tentara Serikat dari Ambarawa dan memukul mundur

Gambar: 3. 4. Insiden Bendera di Hotel Oranye

Sumber: 30 Tahun Indonesia Merdeka

Gambar: 3. 3. Kedatangan Presiden Soekarno ke Surabaya

Sumber: 30 Tahun Indonesia Merdeka

Gambar: 3. 3. Kedatangan Presiden Soekarno ke Surabaya

Sumber: 30 Tahun Indonesia Merdeka

Ilmu Pengetahuan Sosial SMP Kelas IX

46

mereka sampai Semarang. Melalui pertempuran ini nama Sudirman mulai

terangkat. Ketika terjadi pemilihan pimpinan tentara di Yogyakarta, Sudirman

dapat mengalahkan Urip Somoharjo.

3. Medan Area

Mr. Teuku M. Hassan yang telah diangkat menjadi gubernur mulai membenahi

daerahnya. Tugas pertama yang dilakukan Gubernur Sumatera ini adalah

menegakkan kedaulatan dan membentuk Komite Nasional Indonesia untuk

wilayah Sumatera. Oleh karena itu, mulai

dilakukan pembersihan terhadap tentara

Jepang dengan melucuti senjata dan

menduduki gedung-gedung pemerintah.

Pada tanggal 9 Oktober 1945, di Medan

mendarat pasukan Serikat yang

diboncengi oleh NICA. Para Pemuda

Indonesia dan Barisan Pemuda segera

membentuk TKR di Medan.

Pertempuran pertama pecah tanggal

13 Oktober 1945 ketika lencana merah

putih diinjak-injak oleh tamu di sebuah

hotel. Para pemuda kemudian menyerbu

hotel tersebut sehingga mengakibatkan 96

korban luka-luka. Para korban ternyata

sebagian orang-orang NICA. Bentrokan

antar Serikat dan rakyat menjalar ke

seluruh kota Medan. Peristiwa

kepahlawanan ini kemudian dikenal sebagai pertempuran “Medan Area”.

4. Bandung Lautan Api

Istilah Bandung Lautan Api menunjukkan terbakarnya kota Bandung

sebelah selatan akibat politik bumi hangus yang diterapkan TKR. Peristiwa itu

terjadi tanggal 23 Maret 1946 setelah ada ultimatum perintah pengosongan

Bandung oleh Sekutu.

Seperti di kota-kota lainnya, di Bandung juga terjadi pelucutan senjata

terhadap Jepang. Di pihak lain, tentara Serikat menghendaki agar persenjataan

yang telah dikuasai rakyat Indonesia diserahkan kepada mereka. Para pejuang

akhirnya meninggalkan Bandung, tetapi terlebih dahulu membumihanguskan kota

Bandung. Peristiwa tragis ini kemudian dikenal sebagai peristiwa Bandung Lautan

Api.

Gambar: 3. 5

Bung Tomo Membakar Semangat Arek-arek Suroboyo

Sumber: 30 Tahun Indonesia Merdeka

Bab III. Perjuangan Mempertahankan Kemerdekan Indonesia

47

5. Peristiwa Kapten Westerling

Sulawesi Selatan bergolak, di mana-mana selalu terjadi pertempuran,

Enrekang, Polongbangkeng, Pare-pare, Luwu menjalar ke Kendari, kalaka dengan

senjata yang mereka miliki berusaha semaksimal mungkin menangkis serangan

Belanda yang bersenjatakan

mukhtakhir, dengan keberanian

dan tekat yang bersemboyankan

“Merdeka atau Mati”.

Pertempuran bukan hanya

dimotori oleh laki-laki, juga wanita/

Srikandi-Srikandi di Sulawesi –

Emmy Saelan. Srikandi ini

bertempur di Kassi-kassi dan jiwa

militansinya tercermin dalam

tindakannya, dia gugur menjadi

martir bagi bumi pertiwi dengan

maju ke depan kepungan musuh

dengan granat, akhirnya dia gugur

bersama-sama dengan musuh-

musuhnya terkena pecahan

granat.

Sejalan dengan akan diselenggarakannya Konferensi Denpasar pada tanggal

24 Desember 1946 untuk membentuk Negara Indonesia Timur (NIT), maka pada

tanggal 11 Desember 1946, Belanda menyatakan Sulawesi dalam keadaan perang

dan hukum militer.

“Algojo” Raymond Westerling

mengadakan pembersihan di

setiap desa. Penduduk yang tidak

berdosa dibantainya sehingga

jatuh korban sekitar 40.000 orang

putra-putra terbaik bangsa demi

mempertahankan kemerdekaan.

Pengorbanan mereka turut

mengantarkan rakyat Indonesia ke

depan pintu gerbang Negara

Indonesia yang bersatu, berdaulat,

adil dan makmur. Pertempuran

terjadi tambah sengit dan putra

Sulawesi yang dibina di Jawa juga

turut memperkuat perjuangan di Sulawesi yang dibina di Jawa juga turut

memperkuat perjuangan di Sulawesi Selatan sepeerti Andi Matalata, Wolter Robert

Monginsidi yang pantasnya masih studi di bangku sekolah demi panggilan hati

nuraninya untuk mempertahankan kemerdekan negerinya terjun ke kancah

pejuangan.

Gambar: 3. 7 Peristiwa Bandung Lautan Api

(Sumber: 30 Tahun Indonesia Merdeka)

Gambar: 3. 6

Peta Palagan

Ambarawa

Sumber: 30 Tahun

Indonesia Merdeka

Ilmu Pengetahuan Sosial SMP Kelas IX

48

C. Peranan Dunia Internasional

1. Peranan Perserikatan Bangsa-bangsa

Perserikatan Bangsa-Bangsa sebagai badan dunia yang dalam hal ini

Dewan Keamanan, ikut mengambil peran dalam upaya penyelesaian pertikaian

antara Indonesia dengan Belanda. Lembaga yang dibentuk dinamakan Komisi

Tiga Negara (KTN) yang anggotanya terdiri dari Belgia mewakili Belanda,

Australia mewakili Indonesia dan Amerika Serikat sebagai pihak ke tiga yang

ditunjuk oleh Belgia dan Australia.

Dewan Keamanan PBB, ikut mengambil peran dalam upaya penyelesaian

pertikaian antara Indonesia dengan Belanda dengan membentuk suatu badan

yang kemudian kita kenal dengan Komisi Tiga Negara (KTN). Latar belakang

pembentukan KTN ini bermula ketika pada tanggal 20 Juli 1947 Van

Mook menyatakan, bahwa ia merasa tidak terikat lagi dengan

persetujuan Linggarjati dan perjanjian gencatan senjata. Seperti

diketahui bahwa pada tanggal 21 Juli 1947 tentara Belanda

melancarkan agresi militer terhadap pemerintah Indonesia.

KTN bertugas mengawasi secara langsung penghentian

tembak-menembak sesuai dengan resolusi Dewan Keamanan PBB.

Dalam masalah militer KTN mengambil inisiatif, akan tetapi dalam

masalah politik KTN hanya memberikan saran atau usul dan tidak

mempunyai hak untuk menentukan keputusan politik yang akan diambil oleh

Indonesia. Belanda membuat batas-batas wilayah dengan memasang patok-

patok wilayah status quo. Kesulitan yang dihadapi oleh KTN adalah garis Van

Mook, karena Belanda telah mempertahankannya. Garis Van Mook adalah suatu

garis yang menghubungkan pucuk-pucuk pasukan Belanda yang maju sesudah

perintah Dewan Keamanan untuk menghentikan tembak-menembak.

Kalau diatas tadi kamu sudah mencoba mencermati hasil perundingan

yang dilakukan antara Indonesia dengan Belanda,diskusikanlah bersama

teman-temanmu dalam kelompok yang terdiri dari 5 sampai 6 orang untuk

memecahkan permasalahan berikut:

1. Jelaskan latar belakang terjaadinya pertempuran 10 Nopember 1945 di

Surabaya !

2. Peragakanlah bgaimana Bung Tomo membakar semangat arek-arek

Surabaya untuk melawan Sekutu !

3. Bagaimana pendapatmu dijadikannya peristiwa pertempuran 10 Nopember

1945 diperingati sebagai Hari Pahlawan ?

4. Mengapa peristiwa 23 Maret 1946 disebut sebagai Bandung Lautan Api ?

5. Coba kamu buat rute pertempuran Ambarawa yang dikenal dengan Palagan

Ambarawa !

Tugas 3.2

Tidak ada sebuah bangsa

mampu berdiri sendiri tanpa

bantuan bangsa-bangsa

lain. Itulah sebabnya dalam

sejarah manusia akan

tercipta pergaulan antar

bangsa-bangsa di dunia.

Bab III. Perjuangan Mempertahankan Kemerdekan Indonesia

49

2. Konferesi Asia di New Delhi dan Resolusi Dewan Keamanan

PBB

a. Sikap India terhadap perjuangan Indonesia

Bangsa India dan bangsa Indonesia sama-sama pernah dijajah oleh

bangsa asing. India dijajah oleh Inggris dan Indonesia dijajah oleh Belanda,

Inggris dan Jepang. Sebagai bangsa yang sama-sama menentang

penjajahan, terjalin rasa yang sama, senasib, dan sependeritaan. Oleh

karena itu ketika pemerintah dan rakyat India mengalami bahaya kelaparan,

pemerintah Indonesia menawarkan bantuan berupa padi 500.000 ton.

Perjanjian bantuan Indonesia kepada India ditandatangani oleh Perdana

Menteri Sjahrir dan K.L. Punjabi, wakil pemerintah India (18 Mei 1946).

Kesepakatan ini sebenarnya ialah barter antara Indonesia dengan India. Hal

ini terbukti dari dikirimkannya obat-obatan ke Indonesia oleh India untuk

membalas bantuan Indonesia. Hal ini juga dimaksudkan untuk menembus

blokade yang dilakukan Belanda terhadap Indonesia.

Penyerahan padi ini dilakukan pada tanggal 20 Agustus 1946 di

Probolinggo Jawa Timur, yang kemudian diangkut ke India dengan kapal

laut yang disediakan oleh pemerintah India sendiri. Diplomasi beras ini

sebenarnya ditentang oleh Belanda, karena gaung yang ditimbulkan

menyebabkan Indonesia semakin mendapat simpati dari negara lain.

b. Konferensi Asia di New Delhi

Belanda akhirnya menggunakan kekerasan senjata untuk menyelesaikan

pertikaian dengan pihak Indonesia. Angkatan perang Belanda di bawah

Jenderal Spoor menyerang ibukota Republik Indonesia, di Yogyakarta pada

tanggal 19 Desember 1948. Tujuan aksi militer Belanda ini adalah untuk

menghancurkan Republik Indonesia dan mengakhiri hidupnya sebagai suatu

satuan ketatanegaraan. Di samping itu, untuk membentuk Pemerintah

Federal Sementara tanpa mengikutsertakan Republik Indonesia.

Timbul reaksi keras dari bangsa-bangsa Afrika dan Asia atas tindakan

Belanda, yaitu menyerang dan menduduki ibukota republik serta menangkap

para pembesarnya. Reaksi keras itu diwujudkan dalam penyelenggaraan

Konferensi Asia di New Delhi atas prakarsa Perdana Menteri India, Pandit

Jawaharlal Nehru dan Perdana Menteri Birma U Aung San. Konferensi ini

dihadiri oleh negara-negara asia, seperti: Pakistan, Afganistan, Sri Lanka,

Nepal, Libanon, Siria, dan Irak. Delegasi Afrika berasal dari Mesir dan

Ethiopia. Konferensi ini juga dihadiri utusan dari Australia, sedang Indonesia

dalam ini diwakili oleh Dr. Sudarsono. Konferensi Asia di New Delhi ini

dilaksanakan selama empat hari, mulai dari tanggal 20 sampai dengan

tanggal 25 Januari 1949. Resolusi yang dihasilkan mengenai masalah

Indonesia adalah sebagai berikut:

Ilmu Pengetahuan Sosial SMP Kelas IX

50

a. pengembalian pemerintah Republik Indonesia ke Yogyakarta

b. pembentukan Pemerintah ad interim yang mempunyai kemerdekaan

dalam politik luar negeri, sebelum tanggal 15 Maret 1949

c. penarikan tentara Belanda dari seluruh Indonesia

d. penyerahan kedaulatan kepada pemerintah Indonesia Serikat paling

lambat 1 Januari 1950

c. Resolusi Dewan Keamanan PBB

Pemerintah Amerika Serikat telah mengakui de facto Republik Indonesia.

Demikian pula dengan Pemerintah Inggris (1947). Aksi militer Belanda

terhadap Republik Indonesia, menimbulkan kritikan tajam di Dewan

Keamanan PBB. Campur tangan Dewan Keamanan dalam masalah

Indonesia ini memancing reaksi Belanda. Wakil Belanda di PBB menyatakan,

masalah Indonesia adalah masalah dalam negerinya.

Wakil Indonesia di Dewan Keamanan PBB, L.N. Palar dengan tangkas

menangkis pendapat Wakil Belanda. Palar menyatakan bahwa masalah

Indonesia adalah masalah dua negara yang berdaulat yaitu, Republik

Indonesia dan Kerajaan Belanda. Kerajaan Belanda telah menginjak-injak

kedaulatan Republik Indonesia. Pandangan Indonesia ini didukung oleh wakil-

wakil negara Asia, Afrika dan Australia. Palar berhasil menyakinkan Dewan

Keamanan PBB, sehingga pada tanggal 28 Januari 1949 mengeluarkan

resolusinya yang isinya sebagai berikut:

a. Penghentian semua operasi militer dengan segera oleh Belanda dan

penghentian semua aktivitas gerilya oleh Republik,

b. Pembebasan dengan segera dengan tidak bersyarat semua tahanan

politik di dalam daerah Republik oleh Belanda semenjak tanggal 19

Desember 1949

c. Belanda harus memberikan kesempatan kepada para pemimpin

Indonesia untuk kembali ke Yogyakarta

d. Perundingan-perundingan akan dilakukan dalam waktu yang secepat-

cepatnya

e. Mulai sekarang Komisi Jasa-Jasa Baik (Komisi Tiga Negara) ditukar

namanya menjadi Komisi Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk

Indonesia (United Nations Commission for Indonesia atau UNCI), yang

bertugas membantu melancarkan perundingan-perundingan.

D. Aktivitas Diplomasi

1. Perjanjian Linggajati

Perjuangan mempertahan kemerdekaan dilakukan melalui perjuangan fisik

(perang) dan juga dengan perjuangan diplomasi (melalui perundingan). Sebagai

tindak lanjut dari perundingan yang dilakukan sebelumnya (Perundingan Hoge

Veluwe). Pada tanggal 10 November 1946 dilaksanakan perundingan antara

Bab III. Perjuangan Mempertahankan Kemerdekan Indonesia

51

Pemerintah Republik Indonesai dengan Komisi Umum Belanda. Perundingan

tersebut dilakukan di Linggajati dekat Cirebon. Perundingan yang dipimpin

oleh Lord Killearn dari pihak Belanda dan Sutan Sjahrir dari pihak Republik

Indonesia menghasilkan persetujuan sebagai berikut.

1. Belanda mengakui secara de facto Republik Indonesia dengan wilayah

kekuasaan yang meliputi Sumatera, Jawa, dan Madura. Belanda sudah

harus meninggalkan daerah de facto paling lambat tanggal 1 Januari

1949,

2. Republik Indonesia dan Belanda akan bekerja sama dalam membentuk

Negara Indonesia Serikat yang salah satu negara bagiannya adalah

Republik Indonesia,

3. Republik Indonesia Serikat dan

Belanda akan membentuk Uni

Indonesia-Belanda dengan Ratu

Belanda sebagai ketuanya.

Dengan adanya perjanjian

Linggajati ini, secara politis Republik

Indonesia diuntungkan karena ada

pengakuan secara de facto. Perjanjian

ini kemudian secara resmi

ditandatangani pada tanggal 25 Maret

1947 di istana Bijswijk (Istana Merdeka)

Jakarta.

2. Perjanjian Renville

Perjanjian Linggajati ternyata merugikan perjuangan bangsa Indonesia,

oleh karena itu kedua belah pihak tidak mampu menjalankan isi perjanjian itu.

Pertempuran terus menerus terjadi antara Indonesia dengan Belanda. Dalam

upaya mengawasi pemberhentian tembak-menembak antara pasukan

Belanda dengan TNI, Dewan Keamanan PBB membentuk suatu komisi jasa-

jasa baik yang dikenal dengan Komisi Tiga Negara (KTN). Untuk melaksanakan

tugas dari Dewan Keamanan PBB, KTN mengadakan perundingan untuk

Diskusikanlah dengan teman-temanmu dan jawablah pertanyaan berikut,

kemudian presentasikan di depan kelas !

Dalam penyelesaian persengketaan Indonesia-Belanda, dunia

internasional menaruh simpati terhadap perjuangan bangsa Indonesia.

1. Bagaimanakah peran India dalam masalah itu ?

2. PBB sebagai badan dunia, apakah yang dilakukan untuk membantu

sengketa Indonesia-Belanda ini ? pertempuran Ambarawa yang dikenal

dengan Palagan Ambarawa !

Tugas 3.3

Gambar: 3. 8. Gedung tempat Perundinggan Linggajati

Sumber: 30 Tahun Indonesia Merdeka

Ilmu Pengetahuan Sosial SMP Kelas IX

52

kedua belah pihak. Tempat perundingan diupayakan di wilayah netral. Amerika

Serikat mengusulkan agar perundingan dilaksanakan di atas kapal pengangkut

pasukan angkatan laut Amerika Serikat “USS Renville”.

Kapal yang berlabuh di Teluk Jakarta ini menjadi tempat perundingan yang

dimulai tanggal 8-12-1947. Delegasi Indonesia dipimpin oleh Mr. Amir Sjarifuddin,

sedangkan pihak Belanda diwakili oleh R. Abdulkadir Widjojoatmodjo, yaitu orang

Indonesia yang memihak Belanda. Perjanjian ini menghasilkan persetujuan yang

pada intinya sebagai berikut.

a. pemerintah RI harus mengakui kedaulatan Belanda atas Hindia Belanda sampai

pada waktu yang ditetapkan oleh Kerajaan Belanda untuk mengakui negara

Indonesia Serikat

b. di berbagai daerah di Jawa, Madura, dan Sumatera diadakan pemungutan suara

untuk menentukan apakah daerah-daerah itu mau masuk RI atau masuk Negara

Indonesia Serikat

Di samping isi pokok perjanjian itu terdapat juga kesepakatan terhadap saran-

saran dari pihak KTN yang pada intinya mengenai penghentian tembak-

menembak dan segera diikuti dengan pembentukan daerah-daerah kosong

militer (demiliterized zones).

3. Persetujuan Roem-Royen

Persetujuan ini hanya menghasilkan pernyataan masing-masing

delegasi. Hal ini disebabkan belum dicapainya kata sepakat mengenai rumusan

persetujuan itu. Pihak Indonesia dalam perundingan itu diwakili oleh Mr. Moh.

Roem, sedangkan Belanda oleh DR. Van Royen. Persetujuan (statements) ini

terjadi pada tanggal 7 Mei 1949. Masing-masing pernyataan itu adalah sebagai

berikut.

1). Pernyataan Mr. Moh. Roem (Indonesia)

a. Mengeluarkan perintah kepada “pengikut” RI yang bersenjata untuk

menghentikan perang gerilya

b. Kerja sama dalam hal pengembalian perdamaian dan menjaga

keamanan dan ketertiban

c. Turut serta dalam KMB di Den Haag dengan maksud untuk

mempercepat “penyerahan” kedaulatan yang sungguh-sungguh dan

lengkap kepada Negara Indonesia Serikat dengan tidak bersyarat.

2). DR. Van Royen (Belanda)

a. Menyetujui kembalinya Pemerintah RI ke Yogyakarta

b. Menjamin penghentian gerakan-gerakan militer dan membebaskan

semua tahanan politik

c. Tidak akan mendirikan atau mengakui negara-negara yang ada di

daerah yang dikuasai oleh RI sebelum 19-12-1949 dan tidak akan

meluaskan negara atau daerah dengan merugikan Republik

d. Menyetujui adanya RI sebagai bagian dari Negara Indonesia Serikat

Bab III. Perjuangan Mempertahankan Kemerdekan Indonesia

53

e. Berusaha dengan sungguh-sungguh agar KMB segera diadakan

sesudah Pemerintah Republik kembali ke Yogyakarta

4. Konferensi Meja Bundar (KMB)

Sebelum dilaksanakan KMB, terlebih dahulu dilakukan perundingan dengan

pihak Bijeenkomst Federal Overleg (BFO). Karena itu, pada tanggal 9-22 Juli

1949 dan tanggal 2-8-1949 di Jakarta diadakan konferensi Inter-Indonesia. Salah

satu keputusan penting adalah BFO mendukung tuntutan RI atas penyerahan

kedaulatan tanpa ikatan-ikatan politik dan ekonomi.

Setelah permasalahan dapat diselesaikan dalam konferensi Inter-Indonesia

itu, bangsa Indonesia akan berunding dalam KMB. Untuk itu, pada tanggal 4

Agustus 1949 diangkatlah delegasi RI yang dipimpin oleh Drs. Moh. Hatta,

sedangkan delegasi BFO dipimpin oleh Sutan Hamid II dari Pontianak. KMB

dimulai tangal 23 Agustus 1949 di Den Haag (Belanda) dan berakhir tanggal 2

November 1949. Walaupun KMB berakhir tanggal 2 November 1949, namun

upacara pengakuan kedaulatan itu baru ditandatangani tanggal 27 Desember

1949.

Pokok-pokok hasil KMB adalah sebagai berikut.

b. Kerajaan Belanda mengakui kedaulatan atas Indonesia yang sepenuhnya,

tanpa syarat dan tidak dapat dicabut kembali kepada Republik Indonesia

Serikat

c. Pengakuan kedulatan itu akan dilakukan selambat-lambatnya tanggal 30

Desember 1949

d. Tentang Irian Barat akan diadakan perundingan lagi dalam waktu 1 tahun

setelah pengakuan kedaulatan kepada RIS

e. Antara RIS dan Kerajaan Belanda akan diadakan hubungan Uni Indonesia-

Nederland yang akan diketuai Ratu Belanda

f. Kapal-kapal perang Belanda akan ditarik kembali dan sebagian diserahkan

kepad RIS

g. Segera akan dilakukan penarikan mundur seluruh tentara Belanda

Disamping melalui peperangan, perjuangan bangsa Indonesia juga

melalui perundingan. Banyak kali perundingan itu dilakukan.

1. Coba kamu telaah hasil perundingan yang pernah dilakukan antara Indo-

nesia-Belanda, dalam perundingan mana saja yang berkaitan dengan luas

wilayah.

2. Bagaimana pendapatmu tentang masalah luas wilayah ini ?

3. Cobalah diskusikan dalam kelompok yang terdiri dari 5 sampai 6 orang

kemudian hasilnya dipresentasikan didepan kelas.

Tugas 3.4

Ilmu Pengetahuan Sosial SMP Kelas IX

54

E. Pengaruh Konflik Indonesia-Belanda

1. Terbentuknya negara-negara bagian

Di dalam perjanjian Linggajati yang disetujui pada tanggal 15 November

1946 terdapat butir tentang rencana pembentukan negara Serikat. Hal ini berarti

RI terdiri atas negara-negara bagian. Oleh karena itu, Belanda menghendaki

sebanyak mungkin negara bagian dalam RIS sebagai negara bonekanya.

Negara-negara boneka itu adalah negara-negara bagian yang dibentuk

Belanda. Negara-negara tersebut tergabung dalam BFO (Bijenkomst Federaal

Overleg). Yang menjadi ketua BFO adalah Sultan Hamid II dari Kalimantan

Barat. Dengan demikian akan sangat menguntungkan posisi Belanda dalam

RIS.

Belanda menyadari bahwa dilihat dari kondisi yang dimiliki oleh Indonesia

yang serba pluralis itu tentu negara Serikat akan mampu untuk terus

menerapkan politik pecah-belahnya. Negara-negara yang dibentuk Belanda

itu adalah sebagai berikut,

a. Negara Indonesia Timur : Negara ini dibentuk berdasarkan Konferensi

Denpasar yang berlangsung tanggal 18 sampai 24 Desember 1946.

NIT ini meliputi Sulawesi, Nusa Tenggara, dan Maluku. Presidennya

adalah Tjokorde Gede Raka Sukawati.

b. Negara Sumatera Timur : Negara ini terbentuk tanggal 25 Desember

1947. Yang menjadi wali negaranya adalah Dr. Mansjur.

c. Negara Madura : Negara ini berdiri pada tanggal 20 Februari 1948. Kepala

negaranya adalah Tjakraningrat.

d. Negara Pasundan : Negara ini berdiri pada tanggal 24 April 1948. Wali

negaranya adalah Wiranatakusumah.

e. Negara Sumatera Selatan : Negara ini terbentuk tanggal 30 Agustus

1948. Kepala negaranya adalah Abdul Malik.

f.

Negara Jawa Timur : Negara ini berdiri pada tanggal 26 November 1948.

Kepala negaranya adalah Kusumonegoro (Bupati Banyuwangi).

Disamping enam negara tersebut juga dibentuk daerah-darah istimewa/

otonom yang terdiri atas: Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Dayak Besar,

Banjar, Kalimantan Tengah, Bangka, Kalimantan Tenggara, Bangka Belitung,

Riau, dan Jawa Tengah. Pembentukan negara-negara boneka ini menunjukkan

betapa besar keinginan Belanda untuk mendominasi di dalam RIS yang

rencananya akan dibentuk kemudian.

2. Perjuangan Kembali ke Negara Republik Indonesia

Salah satu diktum hasil Konferensi Meja Bundar (KMB) adalah pengakuan

Belanda terhadap Republik Indonesia Serikat. Kelihatannya, isi perjanjian ini

merugikan pihak Republik Indonesia. Ditandatanganinya perjanjian itu tidak

lebih dari sebuah taktik perjuangan. Hal ini terbukti bahwa persatuan itu berada

Bab III. Perjuangan Mempertahankan Kemerdekan Indonesia

55

di atas segalanya bagi bangsa Indonesia. Jika dihitung lamanya, RIS tidak ada

setahun berdiri (27 desember 1949 sampai 17 Agustus1950). Hal dikarenakan

sejak tanggal 17 Agustus 1950 bangsa Indonesia kembali ke bentuk Negara

Kesatuan Republik Indonesia.

Persiapan dalam upaya kembali ke negara kesatuan sudah dilakukan

beberapa bulan sebelumnya. Rakyat di negara bagian menuntut negara RIS

dibubarkan dan kembali ke negara kesatuan. Jawa Barat, misalnya tanggal 8

Maret 1950 mengadakan demonstrasi agar negara Pasundan dibubarkan. Sikap

yang sama juga terjadi pada negara Negara Indonesia Timur (NIT) dan negara

Sumatera Timur.

Kesempatan kembali ke negara kesatuan tercapai setelah diadakan

perundingan antara RIS dengan Republik Indonesia (RI) pada tanggal 19 Mei

1950. Hasil perundingan itu ditindaklanjuti dengan upaya mempersiapkan UUD

negara yang akan dibentuk tersebut.

Pada tanggal 15 Agustus 1950, Presiden Soekarno menandatangani

Rancangan UUD yang kemudian kita kenal dengan Undang-Undang Dasar

Sementara Republik Indonesia 1950 (UUDS 1950). Setelah kelengkapan itu

dimiliki, maka pemerintah mengumumkan pembubaran RIS dan kembali ke

Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan menerapkan UUDS 1950 pada

tanggal 17-8-1950.

Republik Indonesia adalah Negara Kesatuan dalam bentuk Republik.

Kalimat ini tertera dalam Batang Tubuh UUD 1945. Adanya keinginan Belanda

berkuasa kembali, maka Indonesia terpecah belah.

Diskusikan dengan teman sebelahmu tentang masalah berikut:

1. Apakah BFO itu ?

2. Apakah perbedaan antara Negara Kesatuan dengan Negara Serikat ?

Tugas 3.5

Walaupun Sukarno-Hatta telah memproklamasikan kemerdekaan 17

Agustus 1945, ternyata Belanda masih ingin berkuasa kembali di Indonesia.

Hal ini disebabkan setelah berakhirnya Perang Dunia II, Sekutu yang memiliki

hak untuk mengambil alih Indonesia terlambat datang ke Indonesia. Ketika

Sekutu datang, ternyata diboncengi oleh NICA.

Dalam penyelesaian pertikaian antara Indonesia-Belanda, terdapat peran

dunia internasional baik dalam artian bilateral (antar negara) maupun melalui

lembaga yang ada seperti PBB.

Terjadinya konflik antara Indoneia dengan Belanda ini membawa dampak

terhadap keberadaan NKRI. Ketika berdiri RIS, NKRI hanya merupakan salah

satu negara bagian dalam RIS.

RANGKUMAN

Ilmu Pengetahuan Sosial SMP Kelas IX

56

LATIHAN

A. Pilihlah jawaban a,b,c atau d yang paling tepat

1. Negara Republik Indonesia Serikat, terdiri dari beberapa negara bagian.

Secara geografis negara bagian yang wilayahnya paling luas adalah ...

a. RI yang berpusat di Yogya

b. NIT

c. Negara Sumatera Timur

d. Sunda Kecil

2. Dalam rangka mengambil alih Indonesia dari tangan Jepang, Sekutu

melalui Komando Pertahannya di Asia Tenggara membentuk divisi yang

disebut AFNEI. Yang menjadi ketua AFNEI tersebut adalah Sir Philip

Christison yang berasal dari ...

a. Inggris

b. Amerika Serikat

c. Kanada

d. Australia

Dalam rangka mempertahankan kemerdekaan, strategi yang dilakukan

adalah melalui diplomasi dan perang gerilya. Dalam diplomasi banyak

perundingan dilakukan seperti perjanjian Linggajati, Renville, Roem Royen dan

Konferensi Meja Bundar. Keputusan yang penting dari KMB adalah:

a. Pengakuan kedaulatan dalam bentuk RIS

b. Masalah Irian Barat ditunda selama satu tahun

Perlawanan bersenjata dilakukan dibanyak daerah, dalam rangka mengusir

Belanda dari tanah Indonesia. Peristiwa 10 Nopember 1945 di Surabaya

diperingati sebagai hari pahlawan, yang oleh bangsa Indonesia diperingati setiap

tahun.

Nilai-nilai apakah yang dapat dipetik dari perjuangan bangsa Indonesia

mempertahankan kemerdekaan itu. Kamu sebagai generasi muda

penghargaan seperti apakah yang selayaknya diberikan pada para pejuang

yang sekarang masih hidup. Diskusikan dengan teman-temanmu. Selamat

bekerja !!

REFLEKSI

Bab III. Perjuangan Mempertahankan Kemerdekan Indonesia

57

3. Salah satu perjanjian antara Indonesia-Belanda adalah perjanjian Ranville.

Nama Renville diambil dari nama kapal perang ...

a. kerajaan Inggris

b. Angkatan Laut Amerika Serikat

c. negara Australis

d. Kerajaan Belanda

4. Ketika Belanda menyerahkan kekuasaan pada Jepang, ternyata banyak

tokoh Belanada melarikan diri ke Australia. Dinegara itu mereka menyusun

kekuatan. Organisasi yang mereka bentuk yang bertujuan mengambil alih

Indonbesia dari sekutu disebut ...

a. KTN

b. UNCI

c. AFNEI

d. NICA

5. Salah satu butir dari hasil perundingan Roem-Royen adalah segera diadakan

Konferensi Meja Bundar. Sebelum dilaksanakan KMB itu hendaknya

dilakukan pendekatan dengan BFO (Bijenkomst Federaal Overleg)

sehubungan dengan pembentukan Republik Indonesia Serikat. BFO adalah

...

a. Gabungana negara-negara boneka bikinan Belanda

c. Alat perjuangan untuk Indonesia merdeka

d. Organisasi politik bikinan Belanda

e. Federasi partai-partai politik

6. Perundingan Meja Bundar yang dilaksanakan di Den Haag Negeri Belanda

salah satu keputusannya adalah berkaitan pembentukaan Uni antara ...

a. Republik Indonesia dengan Belanda

b. Republik Indonesia dengan Sekutu

c. Republik Indonesia dengan BFO

d. BFO dengan Belanda

7. Setelah proklamasi kemerdekaan RI, Belanda terus-menerus berusaha

menguasai kembali Indonesia. Hal nini nampak dari dilaksanakannya

serangan Umum 1 Maret 1949. Tujuannya adalah ....

a. menghancurkan kekuatan militer Belanda.

b. menarik simpati masyarakat internasional.

c. membuyarkan propaganda Belanda bahwa TNI telah hancur.

d. membuktikan kepada dunia bahwa RI dan TNI masih eksis.

8. Sebelum dilaksanakan KMB itu hendaknya dilakukan pendekatan dengan

BFO (Bijenkomst Federaal Overleg) sehubungan dengan pembentukan

Republik Indonesia Serikat. BFO adalah ...

Ilmu Pengetahuan Sosial SMP Kelas IX

58

a. Gabungana negara-negara boneka bikinan Belanda

b. Alat perjuangan untuk Indonesia merdeka

c. Organisasi politik bikinan Belanda

d. Federasi partai-partai politik

B. Jawablah dengan singkat !

1. Jelaskan latar belakang terjadinya Agresi Militer pertama yang dilakukan

Belanda terhadap Indonesia !

2. Dilihat dari aspek kewilayahan, ternyata perjanjian Linggajati merugikan

bangsa Indoinesia. Jelaskan secara singkat !

3. Tugas apakah yang diemban oleh AFNEI ?

C. Isilah titik-titik berikut:

Nama Perjanjian

Inti Isi Perjanjian

...................................

Pengakuan

wilayah RI Jawa, Sumatra dan Madura

...................................

Penegakuan

kedaulatan dalam bentuk RIS

..................................

Peny

elesaian Irian Barat ditunda selama satu tahun